Hayy
sobb,,,jumpa lagi dengan saya. Lama saya tidak mempostingkan artikel /
info bagi anda para pembaca blog. Kali ini saya akan mencoba untuk
mempostingkan tentang mengenal lebih dekat makna drama dan unsur-unsurnya. Oke silahkan anda simak uraiannya berikut ini.
DRAMA
A.
Membaca dan Menentukan Unsur
Drama
Karya sastra terdiri atas tiga bentuk, yaitu puisi, prosa, dan drama. Pada
pelajaran yang lalu kamu telah belajar membaca puisi. Sekarang mari belajar
membaca drama.
Drama berisi dialog antara beberapa tokoh disertai akting yang sesuai
dengan petunjuk pemeranan. Oleh karena itu, dalam membaca drama kamu hendaknya
dapat berlaku sebagai tokoh yang kamu perankan. Misalnya, jika mendapat tugas
memerankan tokoh orang gila, kamu harus bisa bertingkah laku seolah-olah
sebagai orang gila (baik dialog yang diucapkan maupun gerak-gerik tubuhnya).
Jika mendapat tugas memerankan tokoh dokter, kamu harus bisa bertingkah laku
seolah-olah sebagai dokter. Seperti halnya prosa, drama juga mempunyai
unsur-unsur. Unsur-unsur dalam drama meliputi tokoh dan sifatnya, latar, tema,
alur/jalan cerita, dan amanat.
1. Tokoh dan sifatnya
Tokoh adalah pelaku dalam drama. Sifat atau watak tokoh dapat diketahui
dari perkataan dan perbuatannya. Misalnya tokoh yang suka memfitnah teman,
memiliki sifat jahat.
2. Latar
Latar adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar
dibedakan atas latar waktu, tempat, dan suasana.
- Latar waktu, misalnya, pagi hari, siang hari,
malam hari.
- Latar tempat, misalnya, di rumah, di jalan, di
sekolah, di pasar, dan sebagainya.
- Latar suasana, misalnya suasana gembira, sedih,
cemas, dan sebagainya.
3. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama.
Tema harus dirumuskan sendiri oleh pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam
cerita (drama).
4. Alur atau jalan cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita (drama) yang saling
berhubungan.
Alur terdiri atas sebagai berikut.
a.
Eksposisi atau pemaparan, yaitu pengarang mulai mengenalkan tokohtokohnya.
b.
Pertikaian, yaitu tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik
antartokoh maupun pada diri seorang tokoh.
c.
Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh
mencapai puncaknya.
d.
Leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun
e.
Penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.
Apabila tahap-tahap di atas disajikan oleh pengarang secara urut dari tahap
pemaparan hingga penyelesaian, dinamakan alur maju. Apabila tahap-tahap
alur di atas disajikan secara mundur, disebut alur mundur. Apabila
disajikan secara gabungan antara maju dengan mundur, dinamakan alur gabungan.
Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan
bagian akhir. Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian
peristiwa-peristiwa dalam cerita (drama). Jenis alur dibedakan menjadi:
a.
Alur maju, jika
peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara progresif/maju dari awal,
tengah, hingga akhir.
b.
Alur mundur, jika
peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara regresif/mundur yang diawali
dari bagian penyelesaian, dan berangsur-angsur mundur hingga ke bagian
permulaan.
c.
Alur campuran, jika
peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.
5. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam drama. Amanat
berhubungan erat dengan tema. Amanat dapat dirumuskan setelah tema berhasil
dirumuskan
Sebelum menceritakan isi drama, mari kita
mengetahui apa itu drama. Drama adalah karya sastra yang dipentaskan. Dengan
kata lain, drama ialah karya sastra dalam bentuk dialog yang lebih
diperuntukkan ditampilkan di atas panggung pertunjukkan. Agar dapat bercerita
dengan baik, pelajari pula unsur-unsur drama berikut ini.
Sebuah drama dibangun oleh unsur-unsur berikut ini.
a.
Tokoh
Tokoh adalah orang-orang yang menjadi pemeran dalam isi drama.
b.
Dialog
Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara
langsung.
c.
Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konik dari awal sampai akhir cerita.
d.
Amanat/pesan
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis melalui karya sastra.
e.
Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, ruang, dan waktu di dalam naskah
drama. Latar tersendiri atas 3 jenis, yaitu:
Ø Latar tempat, yaitu penggambaran
tempat peristiwa di dalam naskah drama
Ø Latar waktu, yaitu penggambaran
waktu kejadian di dalam naskah drama
Ø Latar suasana/budaya, yaitu
suasana atau budaya yang digambarkan dalam naskah drama, seperti budaya Sunda,
budaya Jawa atau budaya masyarakat Minangkabau.
Contoh:
Perhatikanlah kutipan drama “Sayang Ada Orang Lain” berikut!
Sayang Ada Orang Lain
Karya: Utuy Tatang Sontani
DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-TIBA DATANG
SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.
Hamid : “Minto ... Minto! Kau masih tidur di siang hari
begini? (SUMINI ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS) Suminto ada?”
Sumini : “Ada. Mas ... Mas
... ini ada Pak Hamid! (MINTO MUNCUL DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG)”
Hamid : “Lho
aneh ...! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel.”
Suminto : “Dia mau pergi, ada
urusan.”
Hamid : “Dan
kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan hari
Minggu?”
Suminto : “Hari Minggu malah
lebih memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak yang
nagih utang.”
Hamid :
“Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak.”
Sumini : Perempuan jangan
disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi
dulu, ada urusan. (MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN) Saya pergi
dulu, Mas! (MINI PERGI KELUAR)”
Hamid : “Minto, beruntung
sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau selalu kelihatan
lesu.”
Suminto : “Bagaimana tidak
lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan
harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup
sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau
perlu menjual barang yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit,
Pak Hamid, tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan
istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang
mengutangkan kepada istriku.”
Hamid : “Aku sudah
beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat
realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan
gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa
menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.”
Suminto : “Lantas, apa aku
harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak
Hamid.”
Hamid :” Siapa yang
menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan
agar kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi lebih
baik. Tapi ... sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket
badmintonmu.”
Suminto : “Sudah tidak ada.”
Hamid : “Ke
mana?”
Suminto : “Sudah kujual untuk
menutup kekurangan.”
Berdasarkan petikan naskah drama “Sayang Ada Orang Lain”, kalian dapat
mengidentifikasikan unsur intrinsik yang ada, sebagaimana contoh berikut.
1. Tema
Secara umum petikan drama di atas mengandung tema kondisi ekonomi yang
kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari petikan dialog tokoh Suminto; Bagaimana
tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan
harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup
sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang,
meminjam, kalau perlu menjual barang yang layak dijual ... (dan
seterusnya).
2. Amanat atau pesan
Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari petikan naskah drama di atas
di antaranya, yaitu seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan
kehidupan berkenaan dengan keadaan ekonomi yang kekurangan. Amanat atau pesan
tersebut dapat disimpulkan dari dialog tokoh, antara lain: Aku sudah
beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat
realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan
gajimu yang tidak cukup, tapi dengan gaji yang tidak cukup itu kamu harus bisa
menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.
3. Alur
Jalinan cerita yang tampak pada petikan naskah drama di atas tersusun
secara maju. Artinya isi cerita disampaikan dengan kronologi cerita dari waktu
yang lampau menuju waktu ke depan.
4. Penokohan
Dalam petikan naskah tersebut terdapat beberapa tokoh dengan berbagai
karakter penokohannya, yang mencerminkan letak posisi tokoh dalam cerita. Salah
satu contoh karakter tokoh dari petikan di atas adalah sifat kejujuran yang
dimiliki oleh tokoh Suminto. Karakter tersebut dapat dilihat melalui dialog; Lantas,
apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista
itu, Pak Hamid.
4.
Latar atau setting
Latar tempat dari cerita dalam petikan naskah di atas yaitu rumah Suminto.
Adapun latar waktu dan suasana dalam cerita adalah pada waktu pagi hari yang
sepi di hari Minggu. Hal tersebut dapat dilihat dalam petunjuk lakuan maupun
dialog tokoh yang terdapat dalam teks naskah, di antaranya; Di rumah Suminto
yang sempit dan sederhana. Suasana sepi ... dan dialog: … Ini kan hari
Minggu? (dan seterusnya).
Beberapa istilah drama
a.
Babak adalah satu adegan
b.
Adegan artinya satu penampilan
c.
Prolog adalah kata pembukaan
dalam permainan drama
d.
Epilog adalah kata penutupan
dalam permainan drama
e.
Dialog artinya percakapan dalam
suatu permainan drama
f.
Monolog artinya percakapan
sendiri atau dilakukan oleh pelaku seorang diri
g.
Mimiek artinya grak-gerik air
muka serta isyarat
h.
Reira adalah nyanyian bersama
yang dilakukan sewaktu akhir dari permainan drama
Jenis-jenis
drama menurut isinya
1.
Drama tragedi
Drama yang menggambarkan kesedihan pelakunya
2.
Drama komedi
Drama yang menggambarkan lelucon
3.
Drama komedi tragedi
Drama yang menggambarkan lelucon, juga menggambarkan perasaan sedih dan
duka sebab nasib buruk menimpa pelakunya
4.
Opera
Drama yang berupa tarian dan nyanyian
5.
Operet
Opera atau sendratari yang pendek
6.
Pantonim
Drama tetapi hanya berupa gerakan-gerakan
7.
Tablue
Drama tanpa kata-kata, hampir sama dengan pantonim
Sekian
uraian tentang mengenal lebih dekat makna kata drama dan unsur-unsurnya yang saya berikan semoga bisa membantu tugas anda ,,,
hehe bila ada kesalahan saya minta maaf. Bila saran atau kritik silahkan
anda tuliskan di kotak komentar. terima kasih :)