10 Prinsip Manajemen Mutu Menurut Masaake Imae (1971)
Hay sahabat blogger, kini saya akan mencoba berbagi ilmu dalam pembelajaran apakah itu ISO 9001 ? dan bagaimana prinsip-prinsip manajemen mutu. Nah untuk itu simak uraian ilmu berikut ini :
Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. Instisari dari sepuluh prinsip itu dapat dijelaskan secara singkat sbb :
Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. Instisari dari sepuluh prinsip itu dapat dijelaskan secara singkat sbb :
1. Terapkan PDCA dalam Setiap Tindakan
Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan
yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen
(PDCA) PLAN, DO, CHECK and ACTION (
Urutan Prioritas) dari setiap Karakteristik.
Setelah memahami ekspektasi pelanggan terhadap karakteristik mutu produk,
kita dapat melanjutkan pertanyaan ketiga tentang bagaimana kepentingan relatif
( urutan prioritas ) dari setiap karakteristik itu. Untuk menjawab pertanyaan
ini, kita dapat menggunakan suatu alat yang populer dewasa ini, yaitu:
Penyebaran Fungsi Mutu ( Quality Function Deployment = QFD ). \
Dalam kenyataan , karakteristik mutu yang diinginkan oleh
pelanggan, tingkat ekspektasi pelanggan dan kepentingan relatif dari setiap kreteria
dapat saling bertentangan, sebagai misal : Mobil dengan akselerasi cepat dan
hemat dalam penggunaan bahan bakar merupakan karakteristik yang diinginkan
pelanggan, namun memiliki trade off di antara kedua karakteristik itu.
Restoran dengan pelayanan prima, makanan yang enak, dan harga yang rendah, merupakan karakteristik mutu yang dinginkan oleh pelanggan, namun saling bertentangan dengan satu dan lainnya. Sistem komputer dengan keamaman tinggi dan akses yang mudah, merupakan karakteristik mutu yang diinginkan pelanggan, namun saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya
engineering design yang aman, andal, efesien, dan tidak mahal merupakan karakteristik mutu yang dinginkan pelanggan.
Restoran dengan pelayanan prima, makanan yang enak, dan harga yang rendah, merupakan karakteristik mutu yang dinginkan oleh pelanggan, namun saling bertentangan dengan satu dan lainnya. Sistem komputer dengan keamaman tinggi dan akses yang mudah, merupakan karakteristik mutu yang diinginkan pelanggan, namun saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya
engineering design yang aman, andal, efesien, dan tidak mahal merupakan karakteristik mutu yang dinginkan pelanggan.
2. Kendalikan kegiatan sejak awal
Pengendalian
mutu hendaknya dilakukan sejak awal atau sedini mungkin pada setiap proses,
sebab keterlambatan pengendalian akan menjadi penerobosan yang tidak perlu yang
sebenarnya dicegah.
3.
Jangan menyalahkan orang
lain
Sikap
menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya akan
menimbulkan masalah baru. Bila ditemukan masalah, jangan mencari siapa yang
bersalah.Tetapi pikirkanlah penyebab terjadinya masalah dan temukan
langkah-langkah perbaikannya.
4.
Bertindak berdasarkan
prinsip prioritas
Prinsip
prioritas adalah prinsip mengutamakan yang utama, atau mendahulukan yang
penting dalam melakukan suatu tindakan. Sebelum bertindak, pertimbangkan
tingkat kepentingan dari apa yang akan dilakukan. Bila tindakan itu terkait
dengan pemecahan masalah, prioritas hendaknya diberikan pada masalah yang
paling penting atau paling besar pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Biasanya
dalam pemecahan masalah juga berlaku prinsip pareto atau prinsip 20:80, artinya
dalam pemecahan suatu masalah, hendaknya prioritas diberikan pada 20% penyebab
utamanya yang menimbulkan dampak perbaikan 80%.
5.
Proses berikutnya adalah
Pelanggan
Pelanggan
adalah proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau produk dari
proses sebelumnya. Dalam rangkaian diagram diatas, A sampai L adalah pelanggan.
Konsep hubungan pelanggan-pemasok ini bisa diaplikasikan secara internal maupun
secara eksternal.Secara internal, setiap proses adalah pelanggan saat menerima
hasil kerja dari unit lain. Secara eksternal semua mata rantai produk, mulai
dari distributor, agen, pengecer sampai pembeli atau pemakai langsung suatu
produk atau jasa adalah termasuk dalam pengertian hubungan pelanggan-pemasok.
Setiap proses berikutnya memiliki empat hal pokok yang sangat penting dan menjadi fokus pemikiran bagi proses sebelumnya.Empat hal pokok itu adalah kebutuhan, persyratan, harapan, dan persepsi.Kedua pihak hendaknya sebelumnya harus memikirkan apa yang dibutuhkan, diisyaratkan, diharapakan dan dipersepsikan oleh proses berikutnya. Upaya sistematis untuk mengidentifikasi dan memenuhi empat hal pokok itu dinamakan fokus pelanggan.
Setiap proses berikutnya memiliki empat hal pokok yang sangat penting dan menjadi fokus pemikiran bagi proses sebelumnya.Empat hal pokok itu adalah kebutuhan, persyratan, harapan, dan persepsi.Kedua pihak hendaknya sebelumnya harus memikirkan apa yang dibutuhkan, diisyaratkan, diharapakan dan dipersepsikan oleh proses berikutnya. Upaya sistematis untuk mengidentifikasi dan memenuhi empat hal pokok itu dinamakan fokus pelanggan.
6.
Setiap Tindakan Perbaikan
Diikuti Pencegahan
Tindakan
koneksi adalah tindakan awal untuk menghilangkan fenomena dari suatu kondisi
yang tidak diinginkan. Kondisi yang tidak diinginkan adalah masalah. Misalnya
terjadi penyimpangan berat produk. Setelah penyimpanagan dikoreksi, selanjutnya
perlu dianalisa secara lebih teliti sampai ditemukan akar penyebab yang paling
dalam. Bila akar penyebab telah dapat diidentifikasi, maka selanjutnya
dipikirkan alternatif cara yang paling efektif untuk mencegah terulangnya
masalah yang sama.Tindakan koreksi dan tindakan pencegahan idealnya dilakukan
bersamaan terhadap suatu maslah.Contoh tindakan pencegahan pada contoh kasus di
atas misalnya melakukan kalibrasi secara berkala terhadap mesin pengantongan
dan menyediakan prosedur untuk pemeliharaan preventif. Apa yang dikatakan
standar ISO 9001 tentang perbaikan? Perusahaan harus mengambil
langkah-langkah untuk mengeliminasi penyebab terjadinya ketidak sesuaian agar
masalah yang sama tidak terulang kembali.Tindakan yang diambil haruslah dengan
dampak yang ditimbulkan. Apa yang dikatakan standar tentang pencegahan?
Perusahaan harus memastikan langkah-langkah yang diambil untuk menghilangkan
penyebab-penyebab ketidak sesuaian untuk pencegahan yang diambil haruslah
sesuai dengan dampak potensi yang ditimbulkan. Fokus sistem manajemen mutu pada
hakekatnya adalah mencegah terjadinya kegagalan pada seluruh tahapan mulai
input,proses sampai outpru akhir dengan pendekatan sistematik holistik,
sinergistik dan antisipatif.
7. Berbicara berdasarkan Data
Data adalah dasar
untuk melakukan suatu tindakan. Dalam penyelesaian masalah data menjadi
landasan bertindak agar keputusan yang diambil tepat dan benar. Agar
pemanfaatan data dapat tepat dan benar maka pendekatan statistik sangat
dianjurkan dalam sistem manajemen mutu industri otomotif ISO / TS 16949
penerapan statistik merupakan keharusan.
8. Perbaikan Diawali dengan Penetapan Sasaran
Tujuan dari
suatu tindakan haruslah jelas dan ditentukan sejak awal agar efektivitas
tindakan dapat dinilai secara objektif. Sistem manajemen mutu ISO 9001 mensyaratkan
perusahaan untuk menetapkan tujuan. Dikatakan : sasaran-sasaran mutu, termasuk
sasaran lainnya yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian produk ditetapkan
pada unit-unit fungsional pada berbagai tingkatan dalam perusahaan. Sasaran mutu
dibuat spesifik dan sejalan dengan kebijakan mutu.
Sasaran perlu
ditetapkan agar evaluasi keberhasilan dapat dilakukakn setelah perbaikan. Dalam penetapan sasaran biasanya
digunakan prinsip “SMART”.
S =Spesific : sasaran harus jelas dan spesifik
M =Measurable : sasaran harus dapat diukur
A =Attainable : sasaran harus realistis dan mungkin dicapai
R =Reasonable : harus ada alasan terhadap pemilihan sasaran.
T =Time : sasaran harus dicapai dalam waktu yang telah ditentukan.
M =Measurable : sasaran harus dapat diukur
A =Attainable : sasaran harus realistis dan mungkin dicapai
R =Reasonable : harus ada alasan terhadap pemilihan sasaran.
T =Time : sasaran harus dicapai dalam waktu yang telah ditentukan.
9. Market in Concept
Konsep dasar
merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan produk dengan memfokusakan
perhatian pada kebutuhan pasar, bukan pada apa yang mampu diproduksi
atau dibuat oleh perusahaan. Hampir sama dengan konsep fokus pelanggan, konsep
pasar lebih menekankan pada kebutuhan pasar.Sebelum memproduksi secara
massal sebaiknya perusahaan meneliti kebutuhan pasar. Secara lebih fokus
kebutuhan pasar berarti melihat kebutuhan, persyratan, harapan, calon pelanggan
pada segmen yang menjadi terget.
10. Biasakan Mencatat, Membuat Prosedur dan Menetapkan Standar.
Menyediakan
prosedur tertulis dan penetapan standar mutu/hasil kerja harus selalu dijadikan
kebiasaan dalam setiap kegiatan, sehingga tindakan pengendalian dan peningkatan
mutu dapat lebih konsisten dan mudah dilakukan.
Terima kasih atas kunjungan anda, semoga ilmu selalu senantiasa membantu kita sampai hari akhir.
0 Comment:
Posting Komentar